pesan

Sabtu, 14 September 2013

TERAPI HUMOR


Saat ini pemberian stimulasi humor untuk membuat orang lain tertawa, tentunya sangat diperlukan apabila kita mengingat ada beberapa orang diantara kita tidak dapat tertawa tanpa sebab yang pasti. Stimulasi humor yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, dangdut, komik, sms lucu, dan banyak lagi. Ada banyak tayangan TV yang dapat memberikan stimuasi humor, seperti Empat Mata yang didalangi oleh Tukul Arwana, dan banyak lagi. Merupakan serangkaian stimulant yang dapat mengocok perut kita sehingga membuat kita tertawa sampai terpingkal-pingkal. Setiap tayangan tersebut harus kita yakini memiliki tujuan yang sama yaitu, membuat orang tertawa terciptanya kreasi kritis untuk menggunakan media humor sebagai bentuk terapi merupakan hal yang sangat beralasan. Sekarang kita akan menggali kembali cerita terciptanya teapi humor modern.
Berbagai penelitian menunjukkat bahwa humor dapat digunakan untuk memfasilitasi komunikasi dalam situasi sulit atau tegang (filipowicz, 2003) sehingga mampu mengontrol terjadinya konflik interpersonal. Menemukan humor dalam berbagai situasi dan tertawa lepas dengan ingkungan sekitar dapat dijadkan sebagai salah satu pemecah terjadinya konflin interpersonal. Dan mampu menjadikan komunikasi yang lebih baik dan terbuka.
Individuyang memiliki kepekaan terhadap humor mampu melakukan introspeksi terhadap perilakunya, dapat berpandangan berbeda, tidak kaku, serta cenderung memandang cara-cara baru dalam menghadapi masalahnya sehingga dapat melatih diri untuk mampu berpikir lebih fleksible.
Edelmann (1997) mengungkapkan dampak negative konflik interpersonal dapat mrnimbulkan stress, menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan berfikir jernih, serta ketidak mampuan untuk rileks. Melalui humor, akan mampu mencegah perasaan tres yang diliputi perasaan amarah dan takut.
Sarlito (Irawati, 2002) mengatakan bahwa untuk dapat mengamati, merasakan atau mengungkapkan humor individu dituntut untuk memiliki sense atau kepekaan. Kepekaan untuk merasakan kelucuan berupa humor disebut sense of humor.

Jumat, 13 September 2013

ILMU ANTROPOLOGI


Golongan Sosial
                Konsep ini dalam buku-buku pelajaran ilmu antropologi atau sosiologi bahasa asing jarang dipisahkan dari konsep kategori sosial tadi.kedua-duanya biasanya memang disebut dengan satu istilah yang sama, yaitu social category, dan memang sering juga dianggap sebagai satu konnsep saja. Namun, ada baiknya bila kita mengadakan pemisahan antara kedua konsep itu dengan dua istilah berbbeda. Hal ini karena kategori social dan golongan social mempunyai unsure-unsur perbedaan yang jelas.
                Golongan sosial juga merupakan satu kesatuan manusia yang ditandai oleh cirri tertentu . dalam masyarakat Indonesia misalnya ada konsep olongan pemuda. Golongan sosial ini terdiri dari manusia yang oleh pihak luar disatukan berdasarkan atas atas satu ciri yaitu, “sifat muda “. Namun selain obyektif tersebut , golongan sosial digambarkan oleh umum sebagai suatu golongan manusia yang penuh, idealisme belum terikat oleh kewajiban-kewajiban hidup yang membebankan sehingga masih sanggup mengabdi dan berkorban kepada masyarakat , penuh semangat dan vitalitas, mempunyai daya memperbarui serta kreativitas yang besar dan sebagainya.
                Golongan sosial yang terpandang dalam suatu masyarakat belum tentu terpandang dalammasyarakat lain. “ Golongan Pemuda “ yang merupakan golongan sosial yang sangat terpandang dalam masyarakat Indonesia belum tentu terpandang dalam masyarakat diluar Indonesia. Contoh : “ Golongan Petani “ yang merupakan suatu golongan yang terpandang dalam Negara-negara yang ekonominya yang berdasarkan usaha agraria seperti Indonesia, sama sekali tidak terpandang dalam masyarakat lain yang berdasarkan industri atau perdagangan .
                Golongan sosial dapat juga timbul karena pandangan negatif  dari orang lain dari luar golongan itu . misalnya: golongan nigro atau  blacks dalam Negara amerika serikat, disebabkan karena cirri ras yang tampak lahir secara mencolok dan membedakan mereka dengan warga amerika serikat lainnya yang mempunyai ciri-ciri ras kaukasoid. Sebagai suatu golongan sosial dalam masyarakat Negara amerika serikat mereka tidak mempunyai adat-istiadat dan system norma khusus dan berbeda dari golongan sosial yang lain. Kalaupun sifat khusus itu ada, perbedaannya hanyalah bersifat minim dan disebabkan Karena bayak diantara blacks di amerika serikat itu termasuk golongan miskin sehingga kekhususan tadi karena gaya hidup mereka yang miskin. Namun tidak sedikit juga orang blacks disana yang telah menjadi kaya atau terpelajar, dari adat-istiadat  dan system norma warga Negara amerika serikat ainnya.
Dalam masyarakat masih ada satu kesatuan manusia yang dapat disebut golongan sosial, yaitu lapisan, atau kelas sosial. Dalam masyarakat kuno misalnya ada lapisan-lapisan seperti lapisan bangsawan, lapisan orang biasa, lapisan budak dan sebagainya.sedang dalam lapisan masa kini ada lapisan petani, lapisan buruh, lapisan pegawai, lapisan pegawi tinggi, lapisan cendekiawan, lapisan usahawan dan sebagainya.
Walaupun konsep golongan sosial dapat dibedakan dari kategori sosial melalui tiga syarat pengikat lagi, yaitu system norma, rasa idetitas sosial, dan kontinitas, namun konsep golongan sosial itu sama dengan konsep kategori sosial, dan tidak memenuh untuk disebut masyarakat.hal itu disebabkan karena ada suatu syarat pengikat masyarakat yang tidak ada pada keduanya, yaitu prasarana khusus untuk melakukan interaksi sosial.